Haloo teman-teman
semua, apa kabar? Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan ya, Aamiin…
Bicara soal pemilu,
tentu teman-teman masih ingat dengan pemilu serentak yang diselenggarakan di
Indonesia belum lama ini. Ya, Indonesia dalam memilih pemimpin seperti
Presiden, Kepala Daerah, DPR, MPR, DPD, dilakukan dengan cara pemilihan
langsung oleh seluruh rakyat Indonesia.
Gelaran pemilu serentak
beberapa bulan lalu menjadi sejarah demokrasi di Indonesia semakin baik. Ya
walaupun masih ada terjadi pelanggaran-pelanggaran saat pemilu. Tentunya itu
adalah hal yang wajar, nah dalam hal ini yang bertugas dan bertanggung jawab
penuh soal pengawasan pemilu adalah Bawaslu.
Bawaslu memiliki tugas
penting dalam pengawasan pemilu. Semua pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu
menjadi tugas Bawaslu untuk dapat menyeselesaikannya. Oleh sebab itu, Bawaslu
harus bekerja dengan maksimal dan tentunya bisa melakukan pendekatan yang baik
kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Beruntung banget,
tanggal 29 November 2019 saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara
yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Tentunya saya excited banget untuk menghadiri acara ini. Sebagai generasi
milenial, tentu saya pribadi juga memiliki tugas untuk membantu
mensosialisasikan apa itu tugas Bawaslu dan bagaimana cara kerjanya.
Perlu diketahui bersama
bahwa, jika sudah berumur 17 tahun seseorang sudah berhak untuk memilih dan
memberikan hak suaranya. Jadi generasi milenial ini juga harus paham soal dunia
politik juga. Selain itu juga, generasi milenial juga harus paham soal apa saja
yang tidak dilakukan ketika pemilihan umum dilaksanakan. Jika melanggarnya,
tentu akan berususan dengan Bawaslu.
Acara yang
diselenggarakan oleh Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu kemarin
mengusung tema “Pengembangan Pengawasan
Partisipatif Melalui Sarana Kebudayaan”. Turut hadir Bapak Muhamad Jupri selaku Ketua Bawaslu DKI Jakarta. Dalam
sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Bawaslu memiliki tugas untuk mengawasi
pemilu agar berjalan dengan baik, dan jika ada pelanggaran yang dilakukan tentu
Bawaslu harus bertindak tegas dan memprosesnya dengan aturan hokum yang
berlaku.
Pengembangan pengawasan
partisipatif melalui sarana kebudayaan tentu sangatlah penting. Bawaslu harus
bisa melakukan pendekatan ke masyarakat dengan baik, salah satunya dengan
budaya. Bawaslu Provinsi DKI Jakarta terus mengembangkan pengawasan pemilu
dengan baik, salah satunya adalah yang sudah dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu ini.
Rekam jejak pemilu di
Kabupaten Kepulauan Seribu bisa dibilang sukses. Saat pemilu serentak kemarin,
tidak ditemui pelanggaran pemilu yang serius. Mungkin ada pelanggaran sedikit
dan yang biasa-biasa saja, bisa diselesaikan dengan baik. Sehingga tidak perlu
melakukan pengulangan pemilu.
Hadir juga Bapak Syarifudin selaku Ketua Bawaslu
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Saat menghadiri acara ini, beliau
juga menyampaikan bahwa pemilu di Pulau Seribu berjalan sukses. Tentunya ini
semua berkat partisipasi masyarakat yang luar biasa. Sehingga Bawaslu bisa
bekerjasama dengan masyarakat tanpa ada halangan.
Bawaslu Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu terus mengembangkan pendekatan pengawasan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah melalui budaya. Hal ini tentu sangat
penting, dan ini menjadi pendekatan yang cukup baik untuk dikembangkan.
Saya dan temann-teman
blogger diajak menyaksikan atraksi Palang Pintu. Bagi masyarakat Betawi tentu
Palang Pintu sudah menjadi tradisi yang turun temurun ya guys. Makanya perlu
banget untuk dilestarikan. Saya pribadi selalu suka ketika lihat budaya-budaya
Betawi. Tradisi budaya Betawi sangat unik dan tentunya juga menghibur.
Selain gelaran Palang
Pintu, kemarin juga ada pertunjukan Lenong. Ada yang tahu Lenong? Lenong
merupakan teater ala Betawi gitu guys. Nah Lenong ini diperankan oleh Panjak
dan Ronggeng (laki-laki dan Perempuan). Nah saat pertunjukan kemarin, saya pun
dibuat tertawa olehnya dengan adegan yang lucu dan diiringi music gitu guys.
Saya rasa, Bawaslu
sangat tepat jika menggunakan budaya dijadikan salah satu pendekatan untuk
pengawasan pemilu. Jadi tidak monoton dan tentunya lebih kretaif dan menghibur
serta mudah diingat. Yuk turut serta dalam melestarikan budaya.
Semoga Bawaslu
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terus solid dan memberikan yang terbaik
untuk masyarakatnya.
0 komentar