Bawaslu Kepulauan Seribu Kembangkan Pengawasan Pemilu dengan Budaya

By Bowo Susilo - 08:28




Haloo teman-teman semua, apa kabar? Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan ya, Aamiin…

Bicara soal pemilu, tentu teman-teman masih ingat dengan pemilu serentak yang diselenggarakan di Indonesia belum lama ini. Ya, Indonesia dalam memilih pemimpin seperti Presiden, Kepala Daerah, DPR, MPR, DPD, dilakukan dengan cara pemilihan langsung oleh seluruh rakyat Indonesia.

Gelaran pemilu serentak beberapa bulan lalu menjadi sejarah demokrasi di Indonesia semakin baik. Ya walaupun masih ada terjadi pelanggaran-pelanggaran saat pemilu. Tentunya itu adalah hal yang wajar, nah dalam hal ini yang bertugas dan bertanggung jawab penuh soal pengawasan pemilu adalah Bawaslu.

Bawaslu memiliki tugas penting dalam pengawasan pemilu. Semua pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu menjadi tugas Bawaslu untuk dapat menyeselesaikannya. Oleh sebab itu, Bawaslu harus bekerja dengan maksimal dan tentunya bisa melakukan pendekatan yang baik kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Beruntung banget, tanggal 29 November 2019 saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Tentunya saya excited banget untuk menghadiri acara ini. Sebagai generasi milenial, tentu saya pribadi juga memiliki tugas untuk membantu mensosialisasikan apa itu tugas Bawaslu dan bagaimana cara kerjanya.

Perlu diketahui bersama bahwa, jika sudah berumur 17 tahun seseorang sudah berhak untuk memilih dan memberikan hak suaranya. Jadi generasi milenial ini juga harus paham soal dunia politik juga. Selain itu juga, generasi milenial juga harus paham soal apa saja yang tidak dilakukan ketika pemilihan umum dilaksanakan. Jika melanggarnya, tentu akan berususan dengan Bawaslu.


Acara yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu kemarin mengusung tema “Pengembangan Pengawasan Partisipatif Melalui Sarana Kebudayaan”. Turut hadir Bapak Muhamad Jupri selaku Ketua Bawaslu DKI Jakarta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Bawaslu memiliki tugas untuk mengawasi pemilu agar berjalan dengan baik, dan jika ada pelanggaran yang dilakukan tentu Bawaslu harus bertindak tegas dan memprosesnya dengan aturan hokum yang berlaku.

Pengembangan pengawasan partisipatif melalui sarana kebudayaan tentu sangatlah penting. Bawaslu harus bisa melakukan pendekatan ke masyarakat dengan baik, salah satunya dengan budaya. Bawaslu Provinsi DKI Jakarta terus mengembangkan pengawasan pemilu dengan baik, salah satunya adalah yang sudah dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu ini.

Rekam jejak pemilu di Kabupaten Kepulauan Seribu bisa dibilang sukses. Saat pemilu serentak kemarin, tidak ditemui pelanggaran pemilu yang serius. Mungkin ada pelanggaran sedikit dan yang biasa-biasa saja, bisa diselesaikan dengan baik. Sehingga tidak perlu melakukan pengulangan pemilu.


Hadir juga Bapak Syarifudin selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Saat menghadiri acara ini, beliau juga menyampaikan bahwa pemilu di Pulau Seribu berjalan sukses. Tentunya ini semua berkat partisipasi masyarakat yang luar biasa. Sehingga Bawaslu bisa bekerjasama dengan masyarakat tanpa ada halangan.

Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terus mengembangkan pendekatan pengawasan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui budaya. Hal ini tentu sangat penting, dan ini menjadi pendekatan yang cukup baik untuk dikembangkan.

Saya dan temann-teman blogger diajak menyaksikan atraksi Palang Pintu. Bagi masyarakat Betawi tentu Palang Pintu sudah menjadi tradisi yang turun temurun ya guys. Makanya perlu banget untuk dilestarikan. Saya pribadi selalu suka ketika lihat budaya-budaya Betawi. Tradisi budaya Betawi sangat unik dan tentunya juga menghibur.


Selain gelaran Palang Pintu, kemarin juga ada pertunjukan Lenong. Ada yang tahu Lenong? Lenong merupakan teater ala Betawi gitu guys. Nah Lenong ini diperankan oleh Panjak dan Ronggeng (laki-laki dan Perempuan). Nah saat pertunjukan kemarin, saya pun dibuat tertawa olehnya dengan adegan yang lucu dan diiringi music gitu guys.

Saya rasa, Bawaslu sangat tepat jika menggunakan budaya dijadikan salah satu pendekatan untuk pengawasan pemilu. Jadi tidak monoton dan tentunya lebih kretaif dan menghibur serta mudah diingat. Yuk turut serta dalam melestarikan budaya.


Semoga Bawaslu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terus solid dan memberikan yang terbaik untuk masyarakatnya.

Salam,




  • Share:

You Might Also Like

0 komentar