Bowo Susilo: Sosial

FWD Life Gandeng SOS Children’s Villages Indonesia untuk Berbagi

By Bowo Susilo - 07:22

dok : FWD Life

Disaat kondisi pandemi sekarang ini tentu banyak banget yang terkena dampaknya, hampir semua merasakan dampaknya. Paling banyak adalah dari segi roda perekonomian masyarakat. Ya, dikondisi yang sulit ini diperlukan kesadaran bersama yaitu kolaborasi untuk berbagi terhadap sesama.

Tentunya berbagi itu tidak muluk-muluk harus banyak atau terlalu memaksakan kehendak. Berbagi bisa dilakukan semampunya dan yang paling penting adalah keluarga dan tetangga terdekat yang sangat membutuhkan baru masyarakat luas. Kesadaran ini harus terus ditingkatkan, karena berbagi itu tidak ada ruginya. Terlebih lagi disaat pandemi seperti ini, banyak banget saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan.

Alhamdulillah sangat bersyukur saya sering menjumpai baik itu kolaborasi atau pribadi yang tergerak hatinya dan saling berbagi terlebih saat pandemi sekarang ini. Disaat pandemi ini, tentu banyak para pekerja kantoran, pekerja lepas, dan lain sebagainya yang mengalami penyusutan penghasilan bahkan sampai ada yang dirumahkan atau di PHK oleh perusahaannya. Tentunya mereka harus tetap hidup selayaknya seperti biasa dan harus berjuang untuk itu semua.

Menyikapi soal pandemi ini FWD Life berkomitmen untuk bisa berbagi terhadap masyarakat yang membutuhkan. Kali ini FWD Life tidak sendirian, yakni berkolaborasi dengan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM), SOS Children’s Villages. Kolaborasi ini tentu memiliki tujuan untuk menginspirasi masyarakat agar saling tolong menolong terhadap mereka yang kurang beruntung selama wabah virus corona.

dok : FWD Life

Kolaborasi FWD Life bersama SOS Children’s Villages merupakan bagian dari kampanye “Kolaborasi untuk Berbagi”. FWD Life akan fokus menjangkau dan memberikan bantuan kebutuhan dasar dan juga perlengkapan kebersihan yang mungkin tidak didapatkan oleh mereka yang kurang beruntung.

Menariknya lagi adalah, kampanye yang dilakukan oleh FWD Life ini juga mencakup kegiatan penggalangan dana melalui tantangan olahraga. Nah olahraga ini dilakukan secara virtual, karena memang kondisi masih belum stabil. Biarpun olahraga ini dilakukan secara virtual, tentu tetap menyenangkan dan nantinya hasil kegiatan dari para peserta akan dikonversi menjadi donasi. Menarik banget bukan, bisa berolahraga supaya sehat dan pastinya bisa sekalian donasi.

FWD Life bersama SOS Children’s Villages juga berfokus untuk membantu anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tuanya. Di Indonesia ada lebih dari 5.500 anak asuh dan dampingan SOS Children’s Villages, sebagian berasal dari 2.400 keluarga rentan yang tersebar di 60 komunitas di 10 lokasi yang berbeda dan terkena dampak dari pandemi ini.

Rata-rata, satu keluarga membutuhkan Rp1 juta per bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan kebersihan. Nah dengan adanya kampanye “Kolaborasi Untuk Berbagi”, FWD Life ingin memastikan bahwa setiap anak yang terdampak oleh situasi ini terus mendapatkan hak-hak mereka melalui program bantuan langsung dan donasi.

dok : FWD Life

Seperti yang disampaikan oleh Presiden Direktur FWD Life, Anantharaman Sridharan, bahwa dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini bukan hanya kesehatan, tetapi banyak keluarga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Ini dikarenakan adanya dampak ekonomi dari pembatasan aktivitas yang diberlakukan.

Sebagai perusahaan yang percaya untuk merayakan hidup dengan “Caring” sebagai salah satu nilai perusahaan, melalui “Kolaborasi Untuk Berbagi” kami mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat dalam membantu keluarga yang kurang beruntung. Oleh karena itu, kami senang dapat berkolaborasi dengan SOS Children’s Villages Indonesia untuk merayakan kebaikan dan semangat positif selama masa yang penuh tantangan ini.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Nasional SOS Children’s Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo, “SOS Children's Villages Indonesia sebagai organisasi sosial yang aktif dalam mendukung hak-hak anak dan berkomitmen memberikan pengasuhan berkualitas kepada anak-anak, dalam situasi krisis pandemi ini kami mengambil semua langkah yang mungkin untuk melindungi anak-anak dan menanggapi kebutuhan keluarga yang paling rentan. Demi mengusahakan kepentingan terbaik bagi anak-anak, SOS Children’s Villages merespon dengan cepat berupa langkah preventif dan penanganan agar ribuan anak aman dari penularan COVID-19.

Anak-anak saat ini berada di masa sulit, dan kami harus memastikan semua kebutuhan mereka tercukupi, dari nutrisi sehari-hari, pendidikan, hingga perlindungan diri. Kami juga bersyukur di saat seperti ini masih banyaknya pihak yang memberikan perhatian untuk anak-anak Indonesia. Karena itu, kami berterima kasih dapat menjalin kerja sama dengan FWD Life untuk membantu hidup anak-anak dan keluarga terdampak di situasi ini.”

dok : FWD Life

Yuk Berbagi Bareng FWD

Tentunya masyarakat umum juga bisa berpartisipasi untuk ikutan berbagi bareng FWD dan caranya pun cukup mudah. Masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam tantangan olahraga virtual yang bisa langsung mendaftarkan di desaanaksos.com/berbagibarengFWD dengan biaya pendaftaran sebesar Rp.200.000 sudah termasuk jersey yang langsung dikirimkan ke alamat rumah. Nah sisanya inilah yang akan didonasikan kepada anak-anak yang membutuhkan.

Oiya pendaftaran olahraga virtual ini dari tanggal 1 hingga 31 Mei. Jadi jangan sampai ketinggalan ya. Bagi yang belum bisa berpartisipasi di olahraga virtual bareng FWD, bisa juga langsung berdonasi melalui www.kitabisa.com/berbagibarengFWD. Berapapun donasi yang diberikan, tentu akan sangat bermanfaat bagi anak-anak yang membutuhkannya.

Maika Randini selaku Chief Marketing Officer FWD Life, juga menyampaikan, “Pada masa yang penuh tantangan ini, kami ingin menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan dan membuat dampak yang lebih besar melalui network yang kami miliki. Bersama, kita dapat berkolaborasi untuk membantu mereka yang membutuhkan melalui “Kolaborasi Untuk Berbagi”. Yang pasti, kami juga ingin mendorong masyarakat untuk “Beri Arti Lebih” dalam setiap perjalanan hidup, sehingga mereka dapat percaya diri dalam menjalani naik turunnya kehidupan.”

Semoga makin banyak yang peduli dan bisa berkolaborasi untuk saling berbagi disaat kondisi yang sulit ini. Berapapun donasi yang diberikan tentunya akan sangat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkannya.

Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, Stay Healthy and Stay Positive!

0 Comments

Sosial

Yayasan Econusa Ajak Masyarakat untuk Menjaga dan Perkuat Hutan Timur Indonesia

By Bowo Susilo - 16:36

Indonesia memang kaya akan sumber daya alamnya, oleh karena itu sebagai warga Negara Indonesia yang baik tentu kita semua wajib menjaganya dengan sebaik mungkin. Indonesia memiliki hutan terluas ketiga di dunia. Wow tentu ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri dan harus dijaga dengan baik. Karena hutan ini menjadi paru-paru dunia dimasa yang akan datang.

Menjaga hutan memang sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Apalagi sebagai generasi milenial, tentu harus lebih peka terhadap lingkungan disekitar. Jangan sampai kita cuek terhadap lingkungan. Nah kali ini masyarakat tidak sendirian dalam menjaga hutan Indonesia. Ada salah satu yayasan yang menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan.

Jakarta, 28 Januari 2020, saya berkesempatan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Econusa. Mungkin ada yang sudah dengar tentang Yayasan Econusa ini? Jadi, Yayasan Econusa didirikan pada tahun 2017 dan diprakarsai oleh Bustar Maitar seorang tokoh penggiat lingkungan yang lahir dan besar di Papua.

Bapak Bustar Maitar (dok. EcoNusa)

Yayasan EcoNusa memiliki visi kedaulatan masyarakat untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan. EcoNusa selalu berkolaborasi dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat maupun daerah. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, maka penjagaan dan pengelolaan hutan di Timur Indonesia akan bisa berjalan lancar.

Bukan hanya berfokus pada hutan saja, EcoNusa juga membangun gerakan kelautan bersama untuk perbaikan tata kelola dan praktik pengelolaan sumber daya laut yang ramah lingkungan dan tentunya berkelanjutan. Ini penting banget untuk terus dilakukan, agar generasi yang akan datang dapat menikmati alam yang lestari seperti sekarang ini. Ya walaupun masih ada aja sekelompok orang yang sering melakukan penebangan hutan sembarangan, semoga mereka juga sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan.

Kenapa sih yang dikuatkan kok wilayah Hutan Timur Inodnesia? Bagaimana dengan yang lainnya? Ya segala sesuatu memang harus bertahap kan guys, dan memilih Hutan Timur Indonesia (Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara) juga memiliki alasan tersendiri yakni karena wilayah hutan ini, tutupan hutannya yang masih terjaga utuh. Total tutupan hutan di keempat provinsi ini seluas 38.660.802,42 hektare atau 44% dari total total tutupan hutan di Indonesia yakni seluas 88.458.514,08 hektare.

Bapak Jimmy Wanma (dok. EcoNusa)

Dalam kesempatan ini turut hadir juga, Bapak Jimmy Wanma seorang Peneliti Universitas Papua. Bapak Jimmy dan beberapa timnya sudah melakukan penelitian yakni ekspedisi mangrove yang membutuhkan waktu 15 hari untuk bisa menjelajah 5 Kabupaten (Sorong, Sorong Selatan, Fak-Fak, Teluk Bentuni dan Kaimana). Ini hanya sebagian kecil wilayah Papua saja. Masih banyak sekali hutan yang belum terjangkau. Ekspedisi itu dilakukan oleh 18 orang.

Saat menjelajah mangrove, Bapak Jimmy dan juga timnya menggunakan Kapal Pinisi Kurabesi Explorer. Tentunya mereka melakukan ini adalah sebuah tantangan besar, harus kerja keras berada di kapal, menerjang lumpur, untuk mengetahui tentang mangrove itu sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bapak Jimmy dan beberapa timnya, hasil yang bisa disimpulkan adalah sebagai berikut:

Potensi mangrove di Papua Barat dapat dikelompokkan menjadi dua tipe mangrove, yaitu Mangrove air kabur (hutan mangrove dengan kondisi airnya kabur atau tidak jernih dan substratnya berlumpur tebal) dan Mangrove air jernih (blue water mangrove).

Ada 39 jenis mangrove yang ditemukan yang terdiri dari 19 jenis mangrove utama dan 20 jenis mangrove asosiasi.

Ditemukan 9 jenis mangrove yang memiliki jumlah paling sedikit di alam termasuk dalam kategori Cites LC & Decreasing sehingga perlu mendapat perhatian dan juga konservasi supaya tidak punah dikemudian hari.

Mengapa sih mereka harus melakukan penelitian di Mangrove? Sudah dikatakan diawal bahwa EcoNusa ingin menjaga hutan demi kelestarian lingkungan dan bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang. Seperti yang teman-teman lihat kejadian belakangan ini, bahwa banyak terjadi banjir dimana-mana. Ya salah satu penyebabnya adalah kurangnya pelestarian hutan sehingga tidak ada tempat untuk meminimalisir terjadinya banjir, tidak ada resapan air yang cukup, dan lain sebagainya.

Bapak Matias Mairuma saat menyampaikan potensi kekayaan alam di daerahnya (dok. EcoNusa)

Hadir juga Bapak Matias Mairuma selaku Bupati Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Beliau menyampaikan begitu besar kekayaan alam yang dimiliki oleh Kabupaten Kaimana. Saya pun sampai terheran-heran ketika beliau menyampaikan bahwa harga satu ekor kepiting Cuma 2.000 rupiah saja. Banyak pula tempat-tempat wisata yang sungguh indah luar biasa. Beliau juga terus berusaha sebaik mungkin dalam menjaga hutan di daerahnya. Pembangunan memang diperlukan tetapi juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan juga, jelas Bapak Matias.

Foto bersama Yuli Fonataba, Puteri Indonesia Papua 2018

Semoga dengan adanya gerakan yang dilakukan oleh Yayasan EcoNusa, semakin banyak juga yang tergerak untuk dapat berpartisipasi dalam menjaga hutan di Indonesia.

Salam,

1 Comments

Sosial

Jakarta Humanity Festival (Jakhumfest) 2020 Mengajak Para Millenial Lebih Peduli Pada Isu Sosial dan Kemanusiaan

By Bowo Susilo - 05:14

Assalamualikum semuanya… Apa kabar? Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan ya, Aamiin. Mengawali tahun 2020, Dompet Dhuafa sukses menyelenggarakan Jakarta Humanity Festival (Jakhumfest) yang bertempat di M Bloc Space, Jakarta Selatan.

Ada yang sudah tau apa itu Jakhumfest? Jakarta Humanity Festival merupakan sebuah event tahunan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa. Tahun ini merupakan tahun ke-2 diselenggarakannya Jakhumfest. Tujuan dari diadakannya Jakhumfest ini adalah untuk mengajak para generasi millneial agar lebih peduli terhadap isu-isu sosial, lingkungan, kemanusiaan melalui berbagai kegiatan positif.

Generasi millennial tentu harus aktif dan peka terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan. Mengapa demikian? Ya, karena sesungguhnya saling membantu satu sama lain adalah yang paling utama. Apalagi diera yang semakin modern ini, banyak pergaulan-pergaulan bebas, dan terkadang tidak sedikit pula yang salah langkah. Sangat disayangkan jika generasi millennial tidak melakukan kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat bagi orang lain.

Saya sangat senang bisa hadir di event Jakhumfest 2020. Banyak acara-acara keren dan seru disini. Jakhumfest 2020 berlangsung selama satu hari penuh yakni tanggal 26 Januari 2020 dari jam 10.00 s.d malam. Jakhumfest 2020 pun disambut antusias oleh masyarakat, terbukti acaranya meriah dan ramai dipadati oleh pengunjung. Dan yang membuat saya salut adalah, hasil penjualan tiket Jakarta Humanity Festival didonasikan dalam program kemanusiaan dan lingkungan yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Masya Allah...

Jakhumfest menghadirkan berbagai kegiatan keren diantaranya menghadirkan para public figure yang kompeten di bidangnya serta peduli pada tema yang diusung. Ada juga talkshow, workshop, humanity exposure, sound of humanity.

HumaniTalk

Acara talkshow tentu menjadi ajang yang bagus untuk bisa tau lebih jauh soal informasi-informasi langsung dari para public figure yang kompeten. Nah di Jakhumfest 2020 ini, para pengunjung bisa ngobrol langsung dengan Mbk Swietenia selaku Founder & Executive Director Divers Clean Action. Ada juga Mas Syamsul selaku Manajer Lingkungan Dompet Dhuafa, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Humanity Exposure

Diacara ini, para pengunjung bisa melihat langsung beberapa aktivitas yang dilakukan oleh para relawan yang sudah diabadikan oleh Dompet Dhuafa. Kegiatan-kegiatan relawan ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi para pengunjung untuk berbuat baik dan lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Karena diluar sana masih banyak sekali yang memang sangat membutuhkan bantuan kita. Untuk bisa membantu orang lain tidak melulu soal materi kok guys, bisa melalui kegiatan kemanusiaan salah satunya. Jadi kapanpun itu kita semua bisa saling peduli satu sama lain.

Akhir-akhir ini kan banyak banget musibah/bencana yang menimpa saudara-saudara kita. Nah dimomen inilah kita bisa turut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini. Kalau tidak punya waktu luang ya bisa saja bantu dengan materi, atau yang lainnya.

Humanitalk Ngulik Berkah

Pada acara Jakhumfest 2020, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Tokopedia menghadirkan talkshow. Pada sesi ini, ada Mas Awaluddin dari Dompet Dhuafa, Mas Ade dari DMC Dompet Dhuafa, dan Kak Chiki Fawzi. Ketiga pemateri ini banyak berbagi pengalaman dan ilmu yang dapat menginspirasi para pengunjung. Seperti Kak Chiki yang turut berbagi pengalaman dan juga ilmu penting soal relawan kemanusiaan. Ternyata Kak Chiki ini aktif di dunia relawan loh guys. Kegiatan seperti inilah yang patut dicontoh kita semua. Tidak pandang perempuan atau laki-laki ya, semuanya bisa dan memiliki kesempatan yang sama untuk terjun di dunia relawan kemanusiaan. Dan itu memang sudah sewajarnya jika kita harus saling membantu satu sama lain.

Seperti kejadian belum lama kemarin, banjir di Jakarta. Itu adalah momen yang tepat untuk melakukan aksi kemanusiaan. Jangan sampai kita cuek jika saudara-saudara kita membutuhkan bantuan. Apalagi kalau kita itu bisa turut membantunya, tentu akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkannya.

Nah kegiatan menarik lainnya adalah ada sesi melukis paying. Dan sayangnya saya tidak bisa ikutan karena memang tempatnya terbatas huhuhu. Tapi gak papa, karena tetap bisa barengan sama teman-teman yang lain hehe. Seru banget nih pada sesi melukis payung. Ternyata melukis itu tak semudah yang saya bayangkan haha. Butuh kreativitas yang tinggi supaya hasilnya menarik dan memiliki nilai seni tinggi.

Sound of Humanity

Dan ini merupakan puncak acara yang saya tunggu-tunggu hehe. Sound of Humanity menghadirkan 3 musisi yang keren diantaranya Navicula, Chiki Fawzi, dan V1mast. Melalui musik, Jakhumfest mengajak para millennial untuk lebih peduli soal isu kemanusiaan. Acara malam itu bennar-benar rame dan banyak bule juga loh yang turut hadir hehe. Jadi makin meriah dan ramai.