Kemendikbud Sukses Gelar Festival Literasi Sekolah 2019 untuk Meningkatkan Literasi di Sekolah dan Kehidupan Sehari-hari
By Bowo Susilo - 08:41
Salam Literasi…
Sudahkan teman-teman
membaca buku hari ini…
Membaca itu penting
banget, karena dengan membaca kita akan menambah banyak pengetahuan. Sayangnya
di Indonesia ini masyarakatnya masih kurang banget dengan kebiasaan membaca.
Menurut penelitian PISA, Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara yang
disurvei. Tentunya ini sangat disayangkan ya, mengingat penduduk di Indonesia
adalah termasuk yang yang terbesar ke 4 dunia pada tahun 2018.
Lalu ini apa yang salah
ya dengan Indonesia. Kok miris banget minat baca masyarakatnya. Apa karena
memang sudah eranya teknologi semakin modern lantas malas membaca. Seharusnya
biarpun dengan perkembangan teknologi yang sangat modern saat ini, membaca buku
tentu harus tetap diutamakan.
Minat baca masyarakat
yang kurang inilah yang membuat Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan
Republik Indonesia terus mengadakan pelatihan-pelatihan atau event untuk
meningkatkan minat baca masyarakat terutama bagi anak-anak yang masih sekolah.
Senang banget saya
kemarin tanggal 29 Juli 2019 bisa menyempatkan untuk berkunjung ke Festifal
Literasi Sekolah yang diadakan oleh Kemendikbud. Acara berlangsung di Gedung
Plaza Insan Berprestasi. Festival Literasi Sekolah ini berlangsung dari tanggal
25-29 Juli 2019.
Festival Literasi
Sekolah ini diikuti oleh berbagai unsur diantaranya sekolah-sekolah, komunitas
lierasi, penerbit, dan seluruh unsur terkait lainnya. Banyak booth-booth yang
turut memeriahkan Festival Literasi Sekolah sehingga membuat pengunjung semakin
tertarik untuk datang ke acara ini.
Jujur ini adalah
pertama kali saya datang ke acara Festival Literasi yang diadakan oleh
Kemendikbud. Biarpun Indonesia minat baca masyarakatnya masih rendah, tapi
banyak juga loh yang semangat banget untuk menghidupkan literasi di Indonesia. Saya
lihat banyak anak-anak SMP dan juga SMA yang kemarin turut memeriahkan Festival
Literasi Sekolah. Mereka memiliki semangat yang luar biasa dalam menghidupkan
literasi di Indonesia.
Banyak ide-ide kreatif
yang dilakukan anak-anak untuk menghidupkan literasi, misalnya dengan
menggunakan becak yang dihias dengan semenarik mungkin dan diisi dengan
berbagai macam buku. Tentunya ini ide kretaif yang dapat membuat menarik
perhatian anak-anak untuk langsung ingin membaca. Nah ide-ide menarik seperti
ini dapat terus dikembangkan agar minat baca sudah tumbuh pada anak-anak sejak
dini.
Oiya Kemendikbud
menggelar Festival Literasi Sekolah 2019 dengan tema “Mengembangkan Kemandirian
dan Menumbuhkan Inovasi”. Literasi di sekolah-sekolah tentu harus terus ditingkatkan
agar generasi muda Indonesia dapat terus menambah wawasan dan pengalamannya
yakni dengan membaca. Masyarakat pun juga tak lepas dengan literasi dalam
kehidupan sehari-hari, jadi memang harus ditumbuhkan sejak dini.
Nah berbicara soal
kemandirian, tentu masih banyak ya anak-anak jaman sekarang yang masih selalu
mengandalkan kedua orang tua untuk urusan sepele sekalipun. Padahal ketika
masih bisa dilakukan dan diusahakan sendiri, kenapa harus orang tua. Lalu bagaimana
dengan anak yang menyandang berkebutuhan khusus (autis)?
BUKU
AJAIB TOMO YANG MENGINSPIRASI
Anak yang memiliki
kebutuhan khusus (autis) bisa juga kok mandiri, asal memang benar-benar di didik
dengan sepenuh hati. Ya, semua kisah itu ada di buku “TOMO” yang di tulis oleh
Ibu Sari Okana yang tidak lain adalah Ibunda Tomo.
Saya pribadi, sangat
salut dengan Ibuda Tomo yang memiliki kesabaran dan hati yang tulus dalam
merawat Tomo dari kecil sampai sekarang sudah berumur 20 tahun. Semoga Ibu Sari
terus menyayangi Tomo sampai kapanpun. Begitupun dengan Tomo, biarpun dilahirkan
dengan berkebutuhan khusus. Tomo tetap bisa mandiri dan terus berkreativitas.
Jadi saat talkshow
bedah buku kemarin, Ibu Sari menceritakan tentang kehidupan Tomo dari kecil
hingga dewasa. Ibu Sari selalu mendidik Tomo dengan sepenuh hati. Tidak pernah
sekalipun, Ibu Tomo mengajarkan soal kebohongan terhadap Tomo. Karena orang
autis itu kalau sudah pernah mendengar kebohongan dari orang yang ia percaya,
maka dia akan terus berkata bohong terhadap apa yang ia terima tersebut.
Jadi, Ibu Tomo pantang
banget jika berkata bohong dengan anaknya itu. Tomo ini diajarkan oleh Ibunya
untuk selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Ibunya. Jadi
Tomo sering diajak kemana-mana sama Ibunya, dan diajak untuk tampil didepan.
Seperti di acara Festival Literasi Sekolah ini.
Saat Tomo ada di
Indonesia, ternyata Tomo selalu membuat catatan kesehariannya yang ia catat di
buku. Tentunya dengan menggunakan tulisan yang dimengerti oleh Tomo sendiri dan
uniknya lagi adalah tulisannya disingkat-singkat. Jadi memang hanya Tomo saja
yang paham tulisan tersebut. Oiya Ibunya juga tau arti tulisannya Tomo, karena
memang yang mendidiknya sejak kecil.
Saya banyak mengambil
hikmah pada kisahnya Tomo, harus banyak-banyak bersyukur dan terus berkreasi
dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Anak-anak Indonesia jangan sampai
bermalas-malasan dalam belajar apalagi membaca. Semoga terinspirasi dengan
kisahnya Tomo ya..
Yuk kita kembangkan
terus kemandirian dan terus berkreasi. Maju terus literasi Indonesia.
Salam Literasi… Ayo
Baca!!!
0 komentar