Bimas Islam Adakan Coaching Fotografi Bagi Generasi Millenial

By Bowo Susilo - 16:54


Fotografi sekarang ini sudah menjadi hal yang penting bagi generasi millenial. Dalam kehidupan sehari-hari tentu tidaklah lepas dari kegiatan fotografi. Nah dalam kesempatan ini, saya bersyukur sekali karena bisa mewakili "Komunitas Blogger Crony" untuk mengikuti kegiatan "Coaching Fotografi Program dan Layanan Bimbingan Masyarakat Islam".

Acara ini berlangsung mulai tanggal 18 - 20 Maret 2019 di LORIN Hotel, Bogor. Ini merupakan kegiatan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI yang kedua kalinya. Pada sebelumnya Bimas Islam mengadakan pelatihan videografi. Tentunya kegiatan seperti ini disambut dengan sangat antusias bagi generasi millenial. Apalagi di dunia digital ini, banyak banget yang hobi fotografi, videografi dan lain sebagainya.

Coaching Fotografi diikuti sebanyak 80 orang terdiri dari 50 yang mewakili berbagai instansi atau komunitas dan 30 orang dari rekomendasi Bimas Islam. Sebenernya banyak yang ingin mengikuti kegiatan ini, namun karena kuota terbatas hanya diambil 50 orang saja dari 900 san pendaftar melalui google form yang disediakan oleh Bimas Islam.

Kegiatan Coaching Fotografi dibuka langsung oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama  RI, Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, M.Ag. Acara dibuka pukul sekitar pukul 14.30 setelah makan siang. Nah diawal kegiatan ini, Dirjen Bimas Islam memaparkan isu-isu aktual dan program yang diadakan Bimas Islam bagi generasi millenial.


Ditjen Bimas Islam memiliki visi "Terwujudnya masyarakat islam Indonesia yang taat beragama dan sejahtera lahir batin" dan misinya "Meningkatkan kualitas bimbingan, layanan keagamaan, dan pemberdayaan potensi ekonomi umat islam Indonesia".

Nah perlu diketahui masyarakat bahwa, cakupan program Bimas Islam diantaranya meliputi : Jadwal Shalat, Kemasjidan, Kalender Islam, Kepustakaan Islam, Kerukunan Internal Umat, Layanan Nikah, Kemitraan/Ormas Islam, MTQ, Bina Keluarga Sakinah, Hari Besar Islam, Penyuluh Agama Islam, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Sidang Itsbat, Arah Kiblat, Konsultasi Syariah, Seni Budaya Islam dan masih banyak lagi.

Beruntung banget Bimas Islam sangat peka dengan generasi millenial, sehingga bisa terselenggaranya kegiatan ini hehe. Tentu Bimas Islam memiliki alasan kuat kenapa Coaching Fotografi ini dilaksanakan. Karena memang, dunia fotografi sangat penting diera millenial sekarang ini. Foto bisa menggambarkan fakta yang terjadi disuatu tempat untuk diketahui masyarakat luas.

Pada era digital ini, sering juga beredar foto hoax dikalangan masyarakat. Nah disinilah generasi millenial memiliki peran sangat penting, jangan mudah percaya begitu saja dan langsung ikut-ikutan sebar foto hoax. Generasi Millenials harus kritis dan jangan mudah terpengaruh dengan berita yang belum tentu benar kebenarannya. Generasi Milllenials harus budayakan gemar membaca dan terus membaca agar tidak terjerumus.

Nih teman-teman boleh catat kegiatan-kegiatan Bimas Islam untuk Generasi Millenials:
  • Workshop pembinaan manajemen masjid
  • Bina moderasi Islam bagi generasi millenials
  • Lomba Vlog Bimas Islam
  • Pameran Bimas Islam berkarakter millennials
  • Netizen bicara zakat
  • Pelatihan jurnalistik
  • Pelatihan video pendek
  • Pelatihan Fotografi
Tentunya masih banyak lagi yang lainnya, jadi para generasi millenials bisa turut andil dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Ini adalah kesempatan yang gak boleh disia-siakan, karena disini Bimas Islam hadir untuk memberikan wadah bagi generasi millenials untuk dapat mengembangkan potensi diri sesuai dengan bakatnya masing-masing.

Bimas Islam juga memaparkan terkait isu-isu aktual seperti contohnya nikah dini. Mungkin didaerah teman-teman ada atau malah banyak yang nikah dini. Tentunya sudah tau kan ya, bahwa untuk pernikahan itu minimal 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki. Sebelum mencapai umur tersebut, tentunya tidak boleh. Banyak pertimbangannya kenapa nikah usia dini (dalam arti belum cukup umur ya) tidak diperbolehkan. Misalnya umur 14 tahun bagi wanita sudah baligh, tetapi secara pengalaman, ketahanan, pengetahuan dan sebagainya masih sangat kurang. Begitupun dengan laki-laki biarpun sebelum umur 19 tahun sudah baligh, tentu masih butuh pengalaman, pendidikan, dan sebagainya agar keduanya memang benar-benar siap untuk menikah.

Saat ini, Bimas Islam sedang menggarap soal pernikahan yang dapat dilakukan dengan mudah dan praktis. Apabila teman-teman akan segera menikah dan pengen yang sederhana dan murah, gampang banget. Langsung datang ke KUA, lengkapi persyaratan dan nikah gratis deh. Apabila nikah diluar, itu biayanya sebesar 600.000 dan bayarnya pun langsung melalui Bank yang sudah bekerjasama dengan Bimas Islam. Jadi kalau ada pihak yang meminta lebih dari ini, bisa dilaporkan ke Bimas Islam.

Oke hari kedua adalah yang ditunggu-tunggu yaitu Coaching Fotografi. Coaching Fotografi kali ini dibawakan oleh "Rully Kesuma" seorang fotografer profesional dari Tempo. Memotret yang bagus adalah suatu keharusan bagi fotografer profesional, ya tentu bukan hanya untuk profesional aja ya teman-teman. Blogger tentunya harus bagus juga hehe.

Kamera yang digunakan bagi seorang fotografer diantaranya DSLR, Mirrorless, Ponsel Berkamera dan sebagainya. Lalu apa bedanya antara Mirrorless dan DSLR? Keduanya sama-sama memiliki keunggulan masing-masing. Mirrorless sudah bagus kualitasnya seperti DSLR hanya dia tidak menggunakan cermin, kualitas fotonya juga tidak kalah dengan DSLR, lensanya juga bisa diganti-ganti, ukuran sensornya setara dengan DSLR, ukurannya relatif kecil dan mudah dibawa kemana-mana.

Dalam fotografi pfofesional, lensa sangat mempengaruhi hasil sebuah foto. Untuk mendapatkan suatu foto yang berbeda-beda dari berbagai kategori tentu membutuhkan lensa yang berbeda. Ada lensa panjang, lensa pendek, lensa sudut lebar, lensa 15 mm - fisheye, lensa 24 mm dan masih banyak lagi lensa yang lainnya. Jadi seorang fotografer tinggal pintar-pintar memilih lensa tersebut untuk digunakan dan mendapatkan foto secara maksimal. Oiya pencahayaan dan ISO juga merupakan faktor utama dalam sebuah fotografi.

Untuk memperoleh hasil pemotretan yang baik, banyaknya cahaya masuk harus diatur dengan membuat kombinasi yang seimbang antara diafragma, kecepatan rana, dan juga ISO. Angka pada diafragma diantaranya mulai dari 1,2 - 1,4 - 2,8 - 4 - 5,6 - 8 - 11 - 16 - 22 - 32. Makin kecil angkanya, maka makin besar bukaan dan cahaya yang masuk makin banyak. Makin kecil angkanya, skala ruang tajamnya makin sempit dan makin buram latar belakangnya.

Lalu apa kegunaan dari pengaturan sebuah ISO. ISO berfungsi untuk mengatur tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO yang rendah, kepekaan terhadap cahayanya rendah dan membutuhkan sorotan exposure yang lebih lama. Sedangkan ISO tinggi, mempunyai kepekaan yang tinggi sehingga hanya membutuhkan exposure yang singkat.

Ini baru segelintir ya teman-teman, sebenernya masih banyak banget kombinasi-kombinasi ilmu fotografi. Intinya terus belajar fotografi, karena banyak banget ilmu fotografi yang harus diketahui hehe. Selamat belajar memotert teman-teman :)

Oke sekali lagi terimakasih banyak kepada Bimas Islam yang sudah menyelenggarakan acara keren ini. Semoga bisa terus mewadahi bagai generasi millenials untuk terus belajar dan berkarya.



Regards,
www.bowosusilo.com

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar