Akankah Jakarta Tenggelam Dalam Waktu Dekat? Bisa Jadi Jika Penggunaan Air Tidak Bijak

By Bowo Susilo - 17:35

Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberikan sambutan di acara media gathering (Foto : www.bowosusilo.com)

Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang. Tanpa air tentu tidak bisa bertahan hidup sampai dengan sekarang. Mengingat air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari, tentunya selain menggunakan air setiap hari, juga harus menjaganya dengan baik. 

Bagaimana caranya? Tentunya dengan menggunakan air dengan bijak, jangan buang sampah sembarangan di sungai yang menyebabkan air kotor, dan masih banyak lagi caranya. Hal itu semua harus ditanamkan pada diri masing-masing dan harus konsisten.

Nah bagi yang tinggal di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, tahukah anda? Air laut Jakarta sudah sampai monas. Ya, itu artinya Jakarta bisa saja sebentar lagi akan tenggelam. Selasa, 15 Oktober 2019 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan bersama Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar mengadakan media gathering dengan mengambil tema “Penyelamatan Air Tanah Jakarta”.

Saya excited banget ketika mendapatkan undagan bersama Komunitas ISB untuk diajak berdiskusi soal penyelamatan air tanah Jakarta, sekarang atau tunggu Jakarta tenggelam. Ya, saya aseli dari Lampung dan bapak ibu tinggal di Lampung. Tapi saat ini saya sedang merantau ke Ibukota Jakarta. Takut juga dong kalau Jakarta tenggelam dalam waktu dekat.

(Foto : www.aniberta.com)
Media gathering yang digelar Kementerian ESDM ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat hal-hal terkait kondisi air tanah Jakarta saat ini. Ya, tentunya ini penting untuk diketahui bersama oleh seluruh masyarakat Jakarta. Selain itu juga Kementerian ESDM juga mensosialisakan upaya yang telah dilakukan oleh Kementerian ESDM melalui Badan Geologi dalam rangka konservasi air tanah Jakarta. 

Sebenarnya kampanye soal menggunakan air dengan bijak sudah digaungkan sejak dulu dan masih berlanjut sampai sekarang dan harus terus dilakukan. Karena memang ini penting banget untuk mendorong kesadaran masyarakat yang masih tidak bijak dalam menggunakan air.

Tahukah anda? Hal-hal yang menyebakan turunnya muka air tanah dan intrusi air laut disebabkan oleh pengambilan air tanah secara berlebihan. Ya, tentu kita semua tahu bahwa Jakarta adalah kota bisnis Indonesia dan penduduknya terpadat. Tentu kebutuhan air juga makin banyak. 

Berdasarkan pemaparan dari Bapak Rudy Suhendar selaku Kepala Badan Geologi, muka air tanah yang terendah dan terekam pada tahun 2013 di wilayah cekungan air tanah (CAT) Jakarta yakni sekitar -45 meter dibawah permukaan air laut (m.dpl).

(Foto : www.bowosusilo.com)
Pada tahun 2018 mengalami perubahan positif terpantau muka air tanah terendah di Jakarta utara pada level -35 m.dpl. Laju penurunan permukaan tenah tertinggi yang terukur oleh alat GPS Geodetik adalah 12 cm per tahun di daerah Ancol Jakarta Utara. 

Melihat kondisi yang demikian tentu semua orang harus berbenah khususnya masyarakat Jakarta. Mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tidak baik dan harus bijak menggunakan air. Karena jika tidak berbenah dan selalu menggunakan air secara berlebihan, akan semakin buruk pula kondisi air tanah Jakarta. 

Tentu kita semua tahu bahwa pembangunan di Jakarta dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Banyak gedung-gedung tinggi dibangun di Jakarta. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab penurunan permukaan tanah Jakarta. Mungkin Pemerintah harus membatasi nih soal pembangunan di Jakarta atau mencari solusi yang lainnya. 

Upaya yang dilakukan oleh Kementerian ESDM

Sejak tahun 2013 Kementerian ESDM melalui Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi sudah membentuk Balai Konservasi Air Tanah di Jakarta. Nah untuk operasionalnya mulai tahun 2014.

(Foto : www.bowosusilo.com)
Balai Konservasi ini memiliki tugas khusus untuk mengelola air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta. Permasalahan  air tanah di Jakarta memang sudah seharusnya dilakukan penanganan secara serius sejak tahun 2014. Tentunya juga dengan melibatkan semua stakeholder.

Program yang dilakukan Balai Konservasi:

  • Melakukan pemantauan kondisi air tanah Jakarta

  • Melakukan pemantauan penurunan permukaan tanah

  • Optimalisasi upaya konservasi dengan pengembangan teknologi konservasi

  • Pelayanan rekomendasi teknis

  • Pelayanan data serta informasi air tanah secara elektronik

Kementerian ESDM terus melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dapat mengatasi permasalahan ini dengan baik. Kementerian ESDM dan Pemprov DKI Jakarta juga memperketat pengambilan air tanah dan penindakan terhadap pengguna air tanah yang tidak sesuai dengan aturan.

Yuk bijak menggunakan air!

"SELAMATKAN AIR TANAH JAKARTA: SEKARANG ATAU TUNGGU JAKARTA TENGGELAM?"







  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. Waah udah derastis banget ya air dalam tanahnya.

    bener, aku jg bukan asli jakarta. Tapi memang Jakarta ini banyak perantaunya, kalau sampai tenggelam.. ngeri jugaa

    ReplyDelete
  2. Semoga segala upaya menyelamatkan air tanah ada hasilnya ya Wo

    ReplyDelete