Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016: Suarakan Kebenaran, Jangan Bunuh Dirimu Dengan Candu Rokok!
By Bowo Susilo - 06:44
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016 (Dokumen Pribadi) |
Hari
Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) diperingati setiap tanggal 31 Mei 2016. HTTS 2016
mengngkat tema “Suarakan Kebenaran” dengan pesan utama “Jangan Bunuh Dirimu
Dengan Candu Rokok”. Tahun ini, HTTS 2016 digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM)
di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Taman
Ismail Marzuki selama 48 tahun telah menjadi ruang bagi para seniman-seniwati
Indonesia untuk menyajikan karya seni budaya dan tradisi bangsa Indonesia. TIM
membuka pintu yang seluas-luasnya bagi ide dan karya cipta kreatif dan bermutu.
Tentunya ada alasan tersendiri mengapa peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia
2016 diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki.
Pertunjukkan Drama Tentang Bahaya Rokok (Dokumentasi Pribadi) |
Mengapa Peringatan HTTS 2016 di
Taman Ismail Marzuki???
TIM
merupakan tempat keramaian yang sering dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun
luar lokal. Tempat ini tidak pernah sepi dengan pengunjung, terutama para
anak-anak bangsa yang melakukan kegiatan latihan seni. Namun, disisi lain, di
tempat ini seringkali menjadi tempat pagelaran seni yang didukung oleh industri
rokok. Semoga kedepan semakin banyak karya besar seni budaya yang dipagelarkan
untuk dapat menyuarakan kebenaran, mengajak segenap lapisan masyarakat untuk
hidup sehat.
Bahaya
mengkonsumsi tembakau dan merokok terhadap kesehatan merupakan sebuah kebenaran
dan kenyataan yang harus diungkapkan secara sungguh-sungguh kepada seluruh
lapisan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat benar-benar memahami,
menyadari, mau dan mampu menghentikan kebiasaan merokok dan menghindarkan diri
dari bahaya akibat asap rokok. Selama ini masyarakat telah terbuai dengan
propaganda dan iklan rokok yang aduhai. Padahal itu tidak lebih dari sebuah
kebohongan yang terus diulang-ulang, sehingga menjadi diyakini dan
terinternalisasi dalam diri.
Peraih Lomba Menggambar Tentang Bahaya Rokok (Dokumentasi Pribadi) |
Jumlah Pengkonsumsi Rokok di
Indonesia Sangat Memprihatinkan
Perlu
kita ketahui bahwa, Indonesia telah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan
dalam konsumsi produk tembakau, terutama rokok, demikian pernyataan Menteri
Kesehatan RI, yang disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P) Kemenkes RI, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM, pada acara talkshow di Taman
Ismail Marzuki saat peringatan HTTS 2016.
Dalam
memperingati HTTS 2016, turut hadir juga, perwakilan dari Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, perwakilan pemerintah DKI Jakarta, Anggota
Komisi IX DPR RI. Peringatan HTTS 2016 diharapkan bisa menjadi momentum
masyarakat agar berani bersuara lantang untuk menyuarakan kebenaran. Jangan
sampai membiarkan masyarakat membunuh dirinya dengan candu rokok yang
mematikan.
Pemberian Kenang-kenangan Kepada Para Pembicara (Dokumentasi Pribadi) |
Inilah Faktanya, Jumlah Perokok di
Indonesia Sangat-sangat Memprihatinkan
Data
Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi perokok dari 27% pada
tahun 1995, meningkat menjadi 36,3% pada tahun 2013. Artinya, jika 20 tahun
yang lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang di antaranya adalah perokok,
maka dewasa ini dari setiap 3 orang di Indonesia 2 orang di antaranya adalah
perokok. Benar-benar sangat memperihatinkan, padahal merokok itu sudah jelas
sangat merugikan.
Berdasarkan
data yang sudah ada, keadaan ini semakin mengkhawatirkan, karena prevalensi
perokok perempuan turut meningkat dari 4,2% pada tahun 1995 menjadi 6,7% pada
tahun 2013. Dengan demikian, pada 20 tahun yang lalu dari setiap 100 orang
perempuan Indonesia 4 orang diantaranya adalah perokok, maka dewasa ini dari
setiap 100 orang perempuan Indonesia 7 orang di antaranya adalah perokok.
Keadaan
yang lebih memprihatinkan adalah kebiasaan buruk merokok juga meningkat pada
generasi muda. Data Kemenkes menunjukkan bahwa prevalensi remaja usia 16-19
tahun yang merokok meningkat 3 kali lipat dari 7,1% di tahun 1995 menjadi 20,5%
pada tahun 2014. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah usia mulai merokok
semakin muda. Perokok pemula usia 10-14 tahun meningkat lebih dari 100% dalam
kurun waktu kurang dari 20 tahun, yaitu dari 8,9% di tahun 1995 menjadi 18% di
tahun 2013.
Berdasarkan
data-data yang sudah ada, maka jelaslah bahwa merokok dapat berakibat buruk
pada kesehatan masyarakat Indonesia. Merokok merupakan faktor yang berakibat
sangat besar terhadap munculnya berbagai penyakit.
Generasi Tanpa Rokok (Dokumentasi Pribadi) |
“Perlu kalian ketahui bahwa,
seorang perokok mempunyai risiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang penyakit
jantung koroner dan memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit
kanker paru dan penyakit tidak menular lainnya”.
Ayoo
“Suarakan Kebenaran” dengan pesan
utama “Jangan Bunuh Dirimu Dengan Candu
Rokok”!
#SuarakanKebenaran
#TolakJadiTarget
#HTTS2016
Salam
Hidup Sehat J
~
Bowo Susilo ~