Selamat Hari Gizi Nasional ke-61. Setiap tanggal 25 Januari diperingati Hari Gizi Nasional. Nah dalam rangka memperingati HGN ke-61, Kementerian Kesehatan RI tahun ini mengusung tema “Remaja Sehat Bebas Anemia”. Acara HGN ke-61 dibuka langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Bapak Budi Gunadi Sadikin.
Acara Dibuka Langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Bapak Budi Gunadi Sadikin (foto: www.bowosusilo.com) |
Mungkin banyak dari teman-teman semua sudah tidak asing lagi dengan penyakit Anemia. Namun, mungkin ada juga yang belum paham apa itu penyakit Anemia?
Anemia
atau kurang darah adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang
sehat. Anemia juga bisa terjadi ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan
baik. Lalu apa saja sih gejalanya? Beberapa gejala Anemia diantaranya
berkurangnya oksigen ke jaringan yang menyebabkan letih, lemah, lesu, lelah,
dan lalai. Gejala yang lainnya yaitu seperti kulit pucat atau kekuningan, detak
jantung tidak teratur, nafas pendek, sakit dada, tangan dan kaki dingin, sakit
kepala, pusing.
Tentunya
kita semua tidak bisa menganggap remeh penyakit Anemia ini ya teman-teman. Karena
jika sudah terkena penyakit Anemia, maka akan memiliki beberapa dampak negatif
baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Nah dampak dari Anemia pada remaja
adalah sebagai berikut:
Dampak Jangka Pendek:
- Menurunkan konsentrasi belajar
- Menurunkan produktivitas
- Mudah menderita penyakit infeksi karena turunnya imunitas
- Menurunkan kesegaran tubuh
Anemia
pada kehamilan bisa menimbulkan konsekuensi jangka panjang. Oleh sebab itu,
menjaga kesehatan saat kehamilan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Jangan
sampai abai dan lalai akan kondisi kesehatan ketika masa kehamilan. Beberapa
dampak jangka panjang itu adalah sebagai berikut.
Dampak Jangka Panjang:
- Risiko pendarahan saat hamil atau bersalin yang bisa menyebabkan kematian Ibu.
- Menghambat pertumbuhan bayi
- Bayi lahir prematur, berat badan dan panjang lahir rendah
- Risiko sakit dan meninggal
- Risiko stanting yang dapat menurunkan kecerdasan dan risiko menderita penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan stroke
Perlu
diketahui bersama, beberapa penyebab dari penyakit Anemia adalah rendahnya asupan
zat gizi yang penting untuk pertumbuhan darah (zat besi, asam folat, vitamin
B12, dan vitamin A). Selain itu, meningkatnya pengeluaran zat gizi juga menjadi
penyebab Anemia. Sedangkan untuk remaja putri, penyebab Anemia adalah
menstruasi yang tidak diimbangi oleh asupan adekuat.
Nah
setelah kita tahu dampak dan juga penyebab dari penyakit Anemia. Lalu apa saja
sih yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit Anemia? Saat ini
Pemerintah yakni Kementerian Kesehatan RI mengadakan program untuk melakukan
pencegahan penyakit Anemia pada remaja. Tentunya Kementerian Kesehatan RI tidak
sendirian, yakni bekerjasama dengan berbagai kementerian diantaranya
Kemendikbud, Kemendagri, dan Kemenag.
Program
yang akan dilakukan adalah pemberian tablet tambah darah pada remaja putri
yakni pada usia 12 hingga 18 tahun. Kenapa sih kok fokusnya ke remaja putri
saja? Ya, kemungkinan ini akan dilakukan secara bertahap ya temann-teman. Alasan
program ini fokus pada remaja putri adalah jika remaja putri kurang darah merah
yang sehat atau terkena penyakit Anemia, maka akan menyebabkan kekurangan gizi
pada generasi selanjutnya.
Pencegahan
penyakit Anemia, selain dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah, juga
harus mempraktekkan pola makan bergizi yang seimbang dan juga menjaga
kebersihan. Pola makan bergizi seimbang itu bagaimana? Makan makanan bergizi
seimbang diantaranya ada komponen-komponen berikut: makanan pokok, lauk pauk,
buah-buahan, sayuran, dan banyak minum air putih. Oiya kurangi juga makanan
yang manis-manis, berminyak, dan juga garam.
Apalagi
ditengah pandemi seperti sekarang ini, menjaga kesehatan menjadi yang utama ya
teman-teman. Jangan sampai abai soal kesehatan. Lebih baik mencegah daripada
mengobati.