FOI Gandeng Beberapa Mitra Untuk Menekan Kemubaziran Pangan

By Bowo Susilo - 22:46

Foodbank of Indonesia (FOI) atau Bank Pangan Indonesia bersama para mitra hari ini mengadakan kegiatan Peringatan Hari Bumi Sedunia 2022

Halo teman-teman, gimana kabarnya? Semoga selalu diberikan kesehatan dan dilancarkan segala urusannya ya, Aamiin.

Ada yang masih ingat, peringatan Hari Bumi Sedunia tanggal berapa? 22 April menjadi tanggal penting untuk memperingati Hari Bumi Sedunia. Kita tau bahwa dari tahun ke tahun perubahan iklim terus terjadi. Hal ini karena semakin banyak populasi di bumi, dan berkurangnya keanekaragaman hayati, serta nggak sedikit masyarakat yang kurang aware untuk selalu menjaga lingkungan sekitar.

Makanya peringatan Hari Bumi Sedunia menjadi penting banget agar makin banyak yang sadar akan pentingnya menjaga bumi agar tetap lestari. Bayangin aja deh kalau makin banyak masyarakat yang nggak peduli untuk menjaga bumi, maka di tahun yang akan datang bisa dengan mudah bakal terjadi pencemaran lingkungan, bencana alam, rusaknya lingkungan, dan masih banyak lagi.

Menjaga lingkungan sekitar bisa dimulai dari diri masing-masing dan dari langkah-langkah kecil kok seperti membuang sampah pada tempatnya, kurangi penggunaan kantong sekali pakai, dan masih banyak lagi. Nah dari hal-hal kecil inilah yang nantinya akan berdampak besar. Untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan lestari tentu tidak bisa sendirian ya, butuh banyak pihak untuk turut serta.

FOI adakan acara peringati Hari Bumi Sedunia dan gandeng beberapa pihak terkait untuk atasi kemubaziran pangan

Menjawab permasalahan tersebut, FOI (Foodbank of Indonesia) mengadakan acara untuk memeringati Hari Bumi dengan menggandeng berbagai pihak terkait untuk mengatasi kemubaziran pangan. Kemubaziran pangan menjadi isu yang sangat serius untuk ditindaklanjuti karena banyak diluaran sana yang secara tidak langsung melakukan hal ini. Belanja atau stok bahan makanan berlebih dan membuang makanan sembarangan.

Pendiri Foodbank of Indonesia M Hendro Utomo (kanan) berbincang dengan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin (kiri), Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati (kedua kiri) dan Head of Corporate Affairs Lion Super Indo Priyo D Utomo saat peluncuran program kolaborasi menekan kemubaziran pangan di Pasar Tebet Timur, Jakarta, Senin (25/4/2022).

Acara ini berlangsung di Pasar Tebet Timur, Jakarta yang dihadiri oleh beberapa mitra diantaranya Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati, Direktur Utama Perumda PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, perwakilan dunia usaha, JNE & Superindo, para pedagang Pasar Tebet Timur, relawan FOI dan media.

Kegiatan dalam rangka memeringati Hari Bumi Sedunia ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mengajak lebih banyak pihak bergerak bersama mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi dan mengakhiri kelaparan. Pada kesempatan ini berlangsung secara simbolis, pedagang sayur dan dunia usaha menyerahkan bahan pangan berlebih kepada FOI yang diterima pendiri FOI, M Hendro Utomo.

Serah terima ini menandai komitmen semua pihak dalam pencegahan kemubaziran pangan yang dimanfaatkan untuk mengurangi kelaparan pada masyarakat yang membutuhkan. Sebagai informasi, sejak tahun 2018 hingga 2021, sebesar 2.457 ton makanan telah dikelola dan disalurkan FOI untuk membantu masyarakat.

Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), diketahui bahwa pada tahun 2021, sebesar 8,03 juta ton makanan terbuang ke tempat sampah yang berdampak pada percepatan panas bumi dan hilangnya kesempatan bagi 61-125 juta orang untuk mendapatkan akses pada pangan. Di Jakarta sendiri, timbulan kemubaziran pangan di Tahun 2020 mencapai 1,4 juta ton (SIPSN, 2021).

Kolaborasi antara pemerintah dan swasta serta pihak terkait sangat diperlukan untuk menekan kemubaziran pangan

Untuk menyikapi permasalahan tersebut tentunya dibutuhkan kerjasama antara Pemerintah dan swasta serta seluruh masyarakat. Kalau hanya mengandalkan pemerintah dan swasta saja tentu akan sangat sulit dalam mengatasi kemubaziran pangan ini. Jika semuanya bisa kompak dan saling sinergi, maka kemubaziran pangan akan bisa teratasi dengan seiring berjalannya waktu.

Dalam sambutannya, pendiri FOI, M Hendro Utomo mengatakan, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan kemubaziran pangan. “Hari ini bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, JNE, Superindo, Pasar Tradisional, kita bergerak bersama untuk menekan kemubaziran makanan dan memanfaatkannya untuk memerangi kelaparan sekaligus melestarikan bumi”.

Salah satu alasan dasar kenapa kemubaziran pangan harus segera diatasi ialah makanan yang terbuang dan kemudian tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan melepaskan gas metan (CH4) ke lingkungan. Gas metana ini merupakan emisi gas rumah kaca 25 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berkontribusi mempercepat pemanasan global. Sedangkan, saat ini krisis iklim sudah didepan mata. Jika permasalahan ini tidak segera ditindaklanjuti dengan serius maka akan berdampak buruk dikemudian hari.

Penyerahan  bahan pangan berlebih dari pedagang Pasar Tebet Timur yang diwakili oleh Suratmi kepada Pendiri FOI, M. Hendro Utomo. 

Patut diapresiasi nih apa yang sudah dilakukan oleh Pedagang Tradisional Pasar Tebet Timur yakni mulai terbangun kesadarannya dalam hal mengurangi kemubaziran pangan yang terwujud dari komitmennya untuk mendonasikan pangan segar yang tidak terjual hingga menjualnya dengan harga yang lebih murah kepada bank makanan. Dengan begitu kemubaziran pangan sedikit demi sedikit bisa teratasi.

Masih banyak diluaran sana masyarakat yang kekurangan bahan pangan dan harus terus berjuang untuk keberlangsungan hidupnya. Jika kita semua lebih peduli dan saling berbagi terhadap sesama, maka akan jauh lebih baik tentunya. Dan harus dibiasakan untuk membeli bahan makanan secukupnya dan jangan sampai terbuang.

Semoga apa yang sudah dilakukan oleh para pedagang tradisional di Pasar Tebet Timur ini juga diikuti oleh pedagang-pedagang lain untuk turut serta membantu mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi, dan mengakhiri kelaparan.

Salam,




  • Share:

You Might Also Like

0 komentar