Peringati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021: Masyarakat Harus Aware Soal Kesehatan Jiwa

By Bowo Susilo - 10:02


Kesehatan jiwa menjadi sangat penting bagi kita semua. Gimana sih seseorang dikatakan sehat jiwa? Oke kita bahas ya teman-teman. Sehat jiwa berarti sehat secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga seseorang mampu hidup mandiri dan produktif serta mampu berkontribusi. Dalam kehidupan bermasyarakat, kesehatan jiwa menjadi perhatian khusus nih. Mirisnya banyak nih yang terjadi di masyarakat bahwa mereka yang memiliki gangguan jiwa, menjadi bahan tertawaan.

Berdasarkan data BPS, Agustus 2016 penduduk usia kerja Indonesia mencapai 189.096.722 juta orang. Nah dari semuanya itu, diantaranya terdapat sebanyak 22.563.392 orang adalah penduduk usia produktif yang memiliki gangguan atau yang sering disebut disabilitas. Perbandingan antara perempuan dan laki-laki yang memiliki gangguan jiwa tersebut ialah laki-laki 10.333.806 dan perempuan sebanyak 12.229.586.

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara secara virtual Bersama Kementerian Kesehatan RI dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021. Dalam kesempatan ini turut hadir Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Dr. Celestinus Eigya Munthe.

Bukan hanya soal hubungan saja yang dipelihara, tetapi kesehatan jiwa pun harus dipelihara dengan sebaik mungkin lho. Karena jika kita semua abai dan nggak aware dengan kesehatan jiwa, maka akan jadi masalah yang sangat serius dikemudian hari. Memelihara kesehatan jiwa berarti memastikan mereka yang sehat dapat menjalani kehidupan penuh arti, mereka yang berisiko maka ditangani sedini mungkin, dan mereka yang sakit agar dapat mendapatkan pengobatan paripurna.

Siapa saja sih yang bisa terkena gangguan jiwa? Gangguan jiwa dimulai pada usia muda sehingga dapat mengakibatkan penurunan produktivitas, kehilangan kualitas hidup, dan pengobatan kronis. Nah gangguan jiwa tersebut bisa saja timbul akibat faktor biologi, psikologi, dan sosial selama perkembangan.

Faktor keturunan atau genetik bisa menyebabkan gangguan jiwa nih teman-teman. Ya, jika silsilah dalam keluarga terdapat riwayat gangguan kejiwaan, maka keturunannya pun memiliki potensi mengalami gangguan medis yang serupa dengan silsilah keluarga. Nah biasanya nih, gangguan kejiwaan yang disebabkan dari faktor genetik ini juga dapat dipicu karena adanya gangguan fisik serta tidak normalnya gen serta kromoson yang terbentuk didalam tubuh.

Masalah kesehatan jiwa di Indonesia sebenernya apa saja sih?

Permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia memang nggak ada habisnya nih. Tentunya ini harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah dan seluruh pihak terkait. Beberapa masalah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Prevelensi tinggi
  • Kesenjangan pengobatan
  • Tingginya beban akibat
  • Kurangnya SDM keswa
  • Terbatasnya akses layanan
  • Hak asasi manusia
  • Tingginya angka penyalahgunaan napza

Nah mungkin dari teman-teman ada yang sudah tau, undang-undang tentang kesehatan jiwa? Yaitu UU no 18 tahun 2014. Sebenarnya berbagai kebijakan pun sudah dilakukan oleh pemerintah nih, salah satunya adalah UUD 1945 pasal 28 H yang isinya adalah setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Ternyata dengan berbagai kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pun belum optimal nih dalam mengatasi persoalan kesehatan jiwa di Indonesia. Tentunya ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah saja. Perlunya edukasi secara terus-menerus kepada masyarakat agar lebih aware dengan kesehatan jiwa. Perlunya transformasi mental health system untuk Indonesia sehat jiwa.  

Indonesia sehat, Indonesia kuat!

Salam sehat!





  • Share:

You Might Also Like

0 komentar