Ayo Imunisasi dan Wujudkan Generasi Emas Indonesia
Mewujudkan generasi
emas Indonesia tentu menjadi fokus pemerintah. Nah salah satu cara yang bisa
dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia adalah gencar melakukan imunisasi untuk anak-anak diseluruh daerah di
Indonesia. Mengapa sih imunisasi itu penting untuk dilakukan?
Oke, sebelum kita bahas
soal pentingnya melakukan imunisasi, kita harus tahu dulu apa itu imunisasi?
Imunisasi adalah proses yang menyebabkan seseorang menjadi imun sehingga
tercegah dari penyakit melalui vaksinasi. Nah vaksinasi ialah pemberian vaksin
kedalam tubuh untuk menghasilkan imunitas spesifik untuk penyakit tertentu. Sedangkan
vaksin ialah produk biologis yang dapat menghasilkan imunitas spesifik untuk
penyakit tertentu.
Nah tentunya istilah
imunisasi dan vaksinasi sering banget kita jumpai dikehidupan sehari-hari ya. Karena
memang istilah ini sering dianggap sama dan dipakai secara bergantian. Edukasi
pentingnya melakukan imunisasi masih perlu nggak sih? Jawabannya masih
sangat-sangat perlu. Ternyata masih banyak anak-anak di berbagai daerah di
Indonesia yang belum melakukan imunisasi secara rutin dan lengkap lho. Padahal
kita tahu, manfaat dari imunisasi itu sangatlah penting.
Pentingnya
pelayanan imunisasi tetap dilaksanakan selama pandemi Covid-19
Jumlah anak yang belum
melakukan imunisasi dasar lengkap tahun 2020 masih tergolong sangat banyak. Ada
786 ribu lebih anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada
tahun 2020. Nah terlebih disaat pandemi seperti sekarang ini, imunisasi pada
anak sangatlah diperlukan. Untuk para orang tua tidak perlu khawatir untuk
melakukan imunisasi pada anak disaat pandemi seperti sekarang ini.
Pemerintah menganjurkan
agar imunisasi tetap diberikan selama masa pandemi Covid-19 ini dengan selalu
menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Berdasarkan survey soal kesediaan
orang tua membawa anak untuk imunisasi dimasa pandemi ini masih banyak yang
khawatir atau tidak mau membawa anaknya untuk melakukan imunisasi. Padahal semua
proses imunisasi dilakukan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. Inilah pentingnya
edukasi secara terus menerus kepada masyarakat agar lebih aware soal pentingnya
imunisasi pada anak.
Vaksinasi rutin harus
terus dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat mengakibatkan kunjungan
medis, dan perawatan di rumah sakit yang tidak perlu. Nah pemerintah dalam hal
ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah membuat petunjuk teknis
pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19. Berikut adalah petunjuk
teknisnya:
- Imunisasi tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari P3DI
- Pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan imunisasi baik di Puskesmas maupun Posyandu mengikuti kebijakan Pemerintah Daerah setempat
- Bila dilaksanakan di Posyandu, harus menjalankan prinsip social distancing
- Bila dilaksanakan di Puskesmas harus dilakukan dengan prinsip social distancing
- Bila social distancing sulit dilakukan, kegiatan pelayanan imunisasi dapat ditunda, dicatat, prinsip penjangkauan defaulter tracking, sesegera mungkin memberikan imunisasi selanjutnya
- Kegiatan pencatatan dan pelaporan tetap seperti biasa
- Kegiatan surveilans PD3I selama masa pandemi harus dioptimalkan
Mungkin para orang tua
sempat mengalami ketertinggalan melakukan imunisasi dasar secara lengkap pada
anak. Nah hal ini masih bisa diatasi lho dengan melakukan imunisasi kejar (catch-up immunization). Nah untuk
melaksanakan imunisasi kejar, ada beberapa hal nih yang harus diperhatikan,
berikut diantaranya:
- Idealnya rencana imunisasi kejar harus berdasarkan catatan riwayat imunisasi anak
- Bila catatan tidak ada, sesuaikan dengan usia anak
- Setiap kunjungan vaksinasi harus dinilai status imunisasi anak, untuk mengurangi kemungkinan missed opportunities for vaccination
- Untuk mengejar dapat diberikan imunisasi ganda
- Jadwal pemberian vaksin dapat dipersingkat
- Pilih vaksin sesuai dengan kebutuhan
Yuk imunisasi anak
sekarang juga dan mari bersama-sama wujudkan generasi emas Indonesia.
Salam,
0 komentar