“Reportase Film Ada Surga di Rumahmu”

By Bowo Susilo - 03:34




Dok Pribadi

Siang itu saya sendirian berjalan dengan cepat ke halte Cempaka Tengah kemudian menuju halte Gor Sumantri untuk menghadiri liputan undangan Film dari BRID yang bertempat di studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan. Saya merasa cemas takut terlambat dan gak boleh masuk karena saya berangkatnya kesorean, karena saya berangkat pukul setengah tiga sore sedangkan acara dimulai pukul setengah lima sore, karena sebenernya hari itu saya ada acara persiapan acara di kampus buat tanggal 28 yaitu Silaturahmi Mahasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan Se-Nusantara, karena saya sudah menyelesaikan tugas di kampus, saya pun bergegas untuk menghadiri undangan ini.
Ketika dalam perjalanan menuju studio Epicentrum XXI saya sebenernya tidak mengetahui lokasinya dimana, soalnya saya belum pernah kesana. Untungnya pihak BRID yaitu mas Ahmed sangat informatif karena membuatkan group pesan di Facebook khusus untuk yang meliput acara undangan ini, sehingga memudahkan untuk membantu kita semua untuk saling komunikasi mengenai tempat dan lain-lain. Saya pun memanfaatkan group ini untuk menanyakan tempat nya, waktu itu saya dibantu sama teman-teman blogger mengenai lokasinya, makasih mbk Diah, mbk Sally, mbk Azzura dan teman-teman lainnya sudah memberi informasi, tempatnya dan rute-rutr nya. Akhirnya saya pun sampai di lokasi studio Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.
            Jumat, 27 Maret 2015 adalah hari yang cukup menginspirasi bagi saya untuk mengingatkan tentang berbakti kepada kedua orang tua kita. Pengen tau apa yang meningatkan saya untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua kita???
Yaaaaaa ini dia Film “Ada Surga Di Rumahmu” yang menginspirasi saya untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua kita.
Film ini menceritakan tentang kisah keluarga yang sangat mencintai anaknya yaitu Abuya yaitu ayah dari Ramadhan yang diperankan oleh Budi Khirul, Uminya yang diperankan oleh Elma Theana. Keluarga ini mempunyai tiga orang anak, salah satu diantaranya adalah Ramadhan yang diperankan oleh Husein. Ramadhan adalah anak yang berani dan pintar serta nakal karena Ramadhan suka berkelahi sama teman-temannya. Karena Ramadhan di rumah sering berkelahi ayah dan ibunya bertekat untuk mengirimkan Ramadhan ke Pesantren.
Harapan dari Ibu dan Ayahnya adalah supaya Ramadhan menjadi Ustad. Dibalik dari kenakalannya, Ramadhan mempunyai bakat yang bagus yaitu pintar bercerita. Waktu Ramadhan di pesantren pernah mendapatkan hukuman oleh ustadnya yaitu ustad Athar yang diperankan oleh ustad Ahmad Al-Habsy. Hukumannya adalah dikarenakan Ramadhan yang sering keluar malam tanpa sepengetahuan oleh ustad Athar.
Ketika belajar dikelas Ramadhan dan teman-temannya pun di sidang oleh ustad Athar mengenai kejadian semalam, ditanyailah satu persatu, ketika sampai di Ramadhan ustad Athar sangat marah sekali karena Ramadhan berbohong kepada ustad Athar yaitu jawabannya berbeda dengan trman-teman yang lainnya. Ketika ustad Athar bertanya dari mana kamu semalam Ramadhan??? Ramadhan pun menjawab dari Warung kopi sebelah ustad nonton ceramah. Tetapi ustad Athar tidak percaya, dan langsung memukul jari tangan Ramadhan dengan penggaris dengan kencang, sampai berkali-kali ditanya jawabannya Ramadhan pun tetap sama. Akhirnya ustad Athar memastikan ke warung yang di kunjungi oleh Ramadhan, kemudian menanyakan kebenarannya.

Ustad Athar                :Apakah Ramadhan semalam kesini pak?
Pemilik Warung          :Benar Ustad.
Ustad Athar                :ngapain Ramadhan semalaman?
Pemilik Warung          :Ramadhan nonton ceramah ustad, Ramadhan aja sampai hafal jadwal ceramah ustad yang bagus-bagus (dengan penuh senyuman).
Ustad Athar                :Kaget saat mendengar jawaban dari pemilik warung kopi (sambil memandang wajah Ramadhan).

Ustad Athar pun langsung memeluk Ramadhan dengan menagisi dan menyesali atas perbuatan yang dilakukan di kelas kemarin, karena tidak mempercayai Ramadhan. Ustad Athar pun menyuruh Ramadhan untuk membalas perbuatannya dengan memukul tangan ustad tetapi Ramadhan tidak mau malah langsung memeluk ustad Athar.
            Itulah perbuatan mulia Ramadhan yaitu tidak mau berbohong selagi benar Ramadhan tidak takut. Sepuluh tahun kemudian Ramadhan tumbuh dengan dewasa dan pintar untuk ceramah, yaitu mengajar anak-anak pesantren dan sering diundang oleh masyarakat sekitar. Waktu ustad Athar mulai sakit-sakitan Ramadhan pun diajak mengobrol dengan ustad Athar mengenai kedua orang tuanya. Ustad Athar menceritakan tentang ayah dan ibunya Ramadhan yang baik dan sangat menyayanginya, yaitu biaya Ramadhan selama di pesantren dibayar dengan ayahnya yang mendonorkan ginjalnya pada ustad Athar. Sementara ibunya Ramadhan juga mulai sakit-sakitan.
            Ramadhan semula selalu membayangkan betapa enaknya ya jadi artis, sudah terkenal dan pasti uangnya banyak. Tapi impian jadi artis itu tidak tercapai karena kedua orang tuanya tidak mengizinkannya. Akhirnya pun Ramadhan mengikuti permintaan ibu dan ayahnya untuk menjadi seotang ustad. Awal karir dari Ramadhan menjadi ustad adalah sejak ramadhan mulai mengenal Kirana yang diperankan oleh Zeezee Shahab yang pernah mengundang Ramadhan untuk berceramah dirumahnya.
            Disitulah Ramadhan mulai dekat dengan Kirana, kedekatan ini menimbulkan kecemburuan dari Nayla yang diperankan oleh Nina Septiani. Nayla adalah teman dekat masa kecilnya Ramadhan yang ternyata menyimpan perasaan terhadap Ramadhan. Disinilah Ramadhan mulai meniti karirnya sekaligus menjadi ustad. Berkat doa dan dukungan kedua orang tuanya Akhirnya Ramadhan menjadi Ustad yang terkenal dan mendapat undangan untuk ceramah dan di siarkan secara langsung di seluruh Indonesia.
            Film ini sangat bagus untuk ditonton karena didalam film ini terdapat banyak manfaat dan pesan-pesan yang terkandung dalam ceritanya. Film ini juga bisa membuat peserta yang nonton di bioskop sore itu meneteskan air mata karena merasa terharu saat menontonnya.
            Pesan yang terdapat dalam film ini adalah sangat banyak sekali. Selama ini mungkin kita sibuk dengan dunia yang serba moderen ini sampai terkadang melupakan kedua orang tua kita yang ada dirumah. Mengapa kita jauh-jauh untuk mencari surga nya Allah SWT, sementara surganya itu ada di rumah kita.
            Ada semboyan yang sering kita dengarkan yaitu “Surga itu ada ditelapak kaki ibu”. Memang benar sekali kata-kata ini. Kapan kita terahir kali mendoakan kedua orang tua kita??? Pernahkah kita menyakitinya??? Pernahkah kita membentaknya??? Pernahkah kita membohongi orang tua kita???
            Lalu pertanyaannya adalah Sudahkah kalian membahagiakan kedua orang tua kita???
Inilah cerita yang sangat menginspirasi bagi kita semua untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua kita...
Agar lebih puas dan mendalami ceritanya???
Silahkan teman-teman nonton film nya, rugi kalau gak nonton...
Sekian terimakasih...
Sampai jumpa...



Dok Pribadi Bersama Ustadz Al-Habsy dan Teman-Teman Blogger

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar