Malaysia Umumkan Pemenang Flagship Medical Tourism Hospital 2025: Langkah Besar Menuju Pusat Wisata Medis Dunia
Ada momen tertentu dalam sebuah industri ketika semua langkah yang dibangun selama bertahun-tahun akhirnya sampai pada momen puncaknya. Untuk Malaysia, hari itu datang pada 9 Desember 2025, ketika Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) secara resmi mengumumkan pemenang Program Flagship Medical Tourism Hospital (FMTH) 2025.
Buat saya pribadi, momentum seperti ini terasa seperti melihat sebuah negara menyusun puzzle besar yakni potongan demi potongan, dari standard internasional, teknologi kesehatan, hingga kualitas layanan pasien. Semuanya dirangkai untuk menciptakan reputasi yang kuat di mata dunia.
Acara yang diadakan di Kuala Lumpur ini bukan sekadar pengumuman pemenang. Lebih besar dari itu, ia menjadi simbol bagaimana Malaysia memposisikan diri sebagai destinasi utama wisata kesehatan berkelas dunia.
![]() |
| Yang Berhormat Datuk Seri Dr. Dzulkefly Ahmad Minister of Health Malaysia |
Acara ini diresmikan oleh Menteri Kesehatan Malaysia, YB Datuk Seri Dr. Dzulkefly Ahmad, disaksikan oleh CEO MHTC En. Suriaghandi Suppiah, dan Duta MYMT 2026, Dato’ Sri Siti Nurhaliza. Nama terakhir ini bahkan sukses membawa nuansa lebih hangat di dalam ruangan, sebuah pengingat bahwa kesehatan bukan hanya soal teknologi, tapi juga pengalaman manusiawi.
![]() |
| Duta MYMT 2026, Dato’ Sri Siti Nurhaliza. |
MHTC dan Misi Besar Menguatkan Ekonomi Negara
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan menegaskan bahwa sektor wisata medis telah menjadi tiang penting ketahanan ekonomi jangka panjang Malaysia. Tidak mengherankan, sebab industri ini bukan hanya menawarkan layanan kesehatan, tetapi juga membuka lapangan kerja berkualitas tinggi, menarik investor internasional, dan menghidupkan sektor lain seperti farmasi, hospitaliti, serta teknologi.
Kesehatan di Malaysia bukan sekadar layanan tapi sebuah ekosistem
Program FMTH menjadi bukti nyata bagaimana Malaysia memandang industri ini sebagai investasi masa depan. Dengan meningkatnya kompetisi global dalam medical tourism, Malaysia memastikan dirinya tidak hanya ikut bersaing, tetapi juga memimpin.
Island Hospital Dinobatkan sebagai Pemenang Utama
Dari program transformasi yang berjalan sejak 2021 ini, akhirnya satu pemenang utama dinobatkan yaitu Island Hospital, Pulau Pinang.
![]() |
| Pemberian Penghargaan Kepada Pemenang |
Penghargaan ini diberikan berkat:
- Keunggulan dalam layanan medis
- Pengalaman pasien yang luar biasa
- Kekuatan brand yang diakui secara internasional
Island Hospital menonjol bukan hanya karena fasilitas atau teknologinya, tetapi juga konsistensi melayani pasien dengan standar global.
Selain pemenang utama, terdapat tiga finalis yang menempati posisi penting dalam daftar rumah sakit top Malaysia:
- Institut Jantung Negara (IJN)
- Mahkota Medical Centre, Melaka
- Subang Jaya Medical Centre
Keempat rumah sakit ini menjalani proses evaluasi ketat tingkat internasional, termasuk audit dari Joint Commission International (JCI) dan IQVIA Consulting Group APAC (IQVIA).
Anugerah Khusus untuk Lima Kategori Utama
MHTC juga memberikan lima penghargaan tambahan untuk mengapresiasi keunggulan spesifik dari masing-masing finalis:
- Kecemerlangan Pertumbuhan Hasil Pelancongan Kesihatan. Pemenang: Island Hospital
- Kecemerlangan Perubatan & Teknologi Perubatan. Pemenang: Institut Jantung Negara (IJN)
- Peneraju Kerjasama Strategik Industri. Pemenang: Mahkota Medical Centre, Melaka.
- Inovasi Digital dalam Penyampaian Layanan Pesakit. Pemenang: Island Hospital.
- Kecemerlangan Keunggulan Jenama. Pemenang: Subang Jaya Medical Centre
Dari daftar ini saja kita bisa melihat bagaimana Malaysia mendorong rumah sakitnya untuk unggul bukan hanya dari satu sisi, tapi dari banyak sudut strategis, kualitas medis, teknologi, digitalisasi, brand, hingga kolaborasi industri.
FMTH: Transformasi Nasional yang Berjalan Bertahun-Tahun
Banyak orang mungkin melihat penghargaan ini sebagai seremoni semata. Tapi sebenarnya FMTH adalah perjalanan panjang yang dimulai sejak 2021 yakni sebuah program transformasi yang memerlukan:
- Audit kemajuan teknologi setiap enam bulan
- Bimbingan strategis
- Kolaborasi pemasaran dengan pemerintah
- Penilaian ketat dari lembaga internasional
Tujuannya jelas yaitu memastikan standar layanan rumah sakit Malaysia tidak hanya “baik”, tapi memenuhi benchmark global.
Karena itu, pemenang FMTH 2025 tidak hanya membawa pulang penghargaan, tetapi akan berperan sebagai hospital duta di pentas internasional.
Menatap 2026: Malaysia Year of Medical Tourism (MYMT 2026)
Salah satu hal penting dari FMTH adalah fungsinya sebagai fondasi untuk program besar berikutnya: Malaysia Year of Medical Tourism 2026.
![]() |
| Yang Berusaha En. Suriaghandi Suppish CEO MHTC |
CEO MHTC, En. Suriaghandi Suppiah, menegaskan bahwa Malaysia kini berada di posisi strategis untuk menarik lebih banyak wisatawan kesehatan, didukung oleh:
- Penjenamaan kuat di tingkat global
- Program berkelanjutan antara MHTC dan hospital
- Kepatuhan standar internasional
- Paket layanan holistik yang tidak hanya fokus pada medis, tetapi juga wellness dan Perubatan Tradisional & Komplementari (PT&K)
Kalau biasanya orang pergi ke rumah sakit hanya untuk berobat, Malaysia ingin mengubah itu menjadi pengalaman perjalanan yang menyeluruh yakni dari pra-ketibaan, layanan concierge, pemulihan, hingga paket wisata yang menunjang kenyamanan.
Dampak Ekonomi: Pertumbuhan yang Tidak Main-Main
Data tahun 2024 menunjukkan betapa kuatnya sektor ini: 1.6 juta pelancong kesehatan, RM2.72 miliar pendapatan.
Angka ini bukan hanya tanda pemulihan pasca pandemik, tapi bukti bahwa Malaysia telah kembali ke jalurnya sebagai salah satu destinasi wisata medis paling dipercaya di Asia dan dunia.
Menariknya, sebagian besar pasien datang dari negara tetangga ASEAN dengan alasan yang terdengar masuk akal yaitu dekat, budaya mirip, dan kualitas pelayanan yang meyakinkan.
Dengan fondasi yang semakin kuat, Malaysia akan memasuki 2026 dengan posisi yang jauh lebih kompetitif.
Malaysia Sedang Memperlihatkan Cara Berlari Jauh di Lintasan Global
Ketika kita bicara medical tourism, semua negara ingin tampil sebagai “yang terbaik”. Tetapi tidak semua negara punya strategi jangka panjang yang benar-benar dijalankan secara konsisten.
Dari program FMTH ini, terlihat jelas bahwa Malaysia bukan sekadar ingin dikenal di peta dunia, mereka ingin menjadi benchmark.
Dan kalau melihat keunggulan rumah sakit, digitalisasi layanan, standardisasi internasional, sampai peran aktif pemerintahnya. Rasanya Malaysia memang sedang berlari jauh lebih cepat dari yang banyak orang kira. Informasi lengkap seputar inisiatif ini dapat dilihat di situs resmi MHTC: https://www.mhtc.org.my/
Salam,






